Minggu, 20 April 2014

TUGAS MAKALAH DIKSI dan EJAAN BAHASA INDONESIA 2 SOFTSKILL UNIVERSITAS GUNADARMA


TUGAS MAKALAH DIKSI dan EJAAN BAHASA INDONESIA 2 SOFTSKILL UNIVERSITAS GUNADARMA 


KATA PENGANTAR
     
     Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Makalah ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir jaman.
Adapun Penulisan Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas kedua Bahasa Indonesia (softskill).
      Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah   
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KASUS DIKSI DAN EJAAN 
2.2 PERBAIKAN KASUS DIKSI DAN EJAAN
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
      Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.
      Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa/berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang diakatakan. Untuk itu keseragaman berbahasa sangatlah penting, supaya komunikasi berjalan lancar.
      Kita sebagai generasi muda, marilah kita pelihara bahasa Indonesia ini, mengingat akan arti pentingya bahasa untuk mengarungi kehidupan masa globalisasi, yang menuntuk akan kecerdasan berbahasa, berbicara, keterampilan menggunakan bahasa dan memegang teguh bahasa Indonesia, demi memajukan bangsa ini, supaya bangasa kita tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Maka dari itu disini penulis akan mencoba menguraikan tentang “Diksi dan Ejaan”

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diksi dan ejaan ?
       2. Apa Tujuan diksi dan ejaan ?
       3. Apa saja jenis-jenis diksi dan ejaan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk menambah wawasan penulis serta pembaca tentang diksi dan ejaan.
3. Untuk memahami cara-cara pengunaan kata yang baik. 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KASUS DIKSI DAN EJAAN
Indonesia Boyong Gelar dari Auckland
Minggu, 20 April 2014 | 10:28 WIB
JAKARTA, Kompas.com - Tim bulutangkis INdonesai memboyong dua dari lima gelar yang diperebutkan pada ajang New Zealand Grand Prix 2014 di Auckland.
Gelar pertama diraih dari nomor ganda campuran yang menampilkan partai all Indonesian final antara Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika dan Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti. Laga perang saudara dimenangkan oleh Alfian/Annisa lewat pertarungan rubber game, 21-18, 17-21, 21-12.
"Kunci kemenangan kami adalah bermain dengan tenang dan sabar. Kami juga lebih tahan di lapangan," kata Annisa yang dihubungi di Auckland. "Selain itu, kami bisa menjaga fokus dan konsentrasi di lapangan. Dari awal kami menerapkan permainan menyerang," Alfian menambahkan.
Sementara itu, gelar kedua Indonesia dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh. Pasangan yang baru saja diduetkan ini membuat kejutan dengan menumbangkan unggulan kedua, Chen Hung Lin/Lu Chia Pin (Taiwan), 15-21, 23-21, 21-11.
"Cukup surprise juga kami ternyata bisa mengalahkan pemain yang lebih diunggulkan. Apalagi Chen merupakan pemain yang lebih senior dari kami," ujar Kevin kepada Badmintonindonesia.org.
"Di gim kedua kami sudah tahu cara menghadapi lawan. Kemenangan di game kedua membuat kami makin percaya diri di gim ketiga. Lawan terutama Lu, terlihat di bawah tekanan dan tak bisa berkembang," tambah Kevin.
Dengan hasil ini, Alfian/Annisa dan Kevin/Selvanus berhasil mendulang dua gelar dalam waktu sebulan. Dua minggu lalu, kedua pasangan ini juga naik podium juara di ajang Vietnam International Challenge 2014.
"Puji syukur kita merebut dua gelar lagi dari kejuaraan New Zealand Grand Prix 2014. Selamat kepada Alfian/Annisa dan Kevin/Selvanus atas gelar juara yang berhasil diraih" komentar Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.

"Setelah minggu lalu pemain pelatnas prestasi ganda campuran mencetak all Indonesian final di Singapore Open Super Series, kini giliran pemain potensi yang juga mengamankan gelar untuk Indonesia di New Zealand Grand Prix. Sebuah prestasi cemerlang kembali ditunjukkan tim ganda campuran. Semoga pencapaian ini dapat melecut semangat teman-teman di sektor lainnya," ungkapnya.

"Di ganda putra, meskipun Kevin/Selvanus baru dipasangkan dan tidak diunggulkan, mereka mampu menunjukkan kualitas permainan dan semangat juang yang tinggi hingga mengalahkan unggulan kedua," ucap Gita.
Sementara itu, Taiwan dan Jepang masing-masing juga memastikan gelar juara di nomor tunggal putra dan tunggal putri di turnamen berhadiah total 50 ribu dollar AS ini.
Berikut hasil pertandingan babak final New Zealand Grand Prix 2014:
Tunggal Putri
Nozomi Okuhara (JPN) vs Kana Ito (JPN) 21-15, 21-3
Tunggal Putra
Hsu Jen Hao (1/TPE) vs Tzu Wei Wang (6/TPE) 9-21, 12-21
Ganda Campuran
Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika (INA) vs Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti (INA) 21-18, 17-21, 21-12
Ganda Putri
He Tian Tang/Renuga Veeran (4/AUS) vs Shizuka Matsuo/Mami Naito (JPN) 21-13, 10-21, 21-18
Ganda Putra
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh (INA) vs Chen Hung Ling/Lu Chia Pin (2/TPE) 15-21, 23-21, 21-11

2.2 PERBAIKAN KASUS DIKSI DAN EJAAN
Indonesia Boyong Gelar dari Auckland
Minggu, 20 April 2014 | 10:28 WIB
JAKARTA, Kompas.com - Tim bulutangkis Indonesia memboyong dua gelar dari lima gelar pada ajang New Zealand Grand Prix 2014 di Auckland.
Gelar pertama diraih dari nomor ganda campuran yang menampilkan partai all Indonesian final antara Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika dan Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti. Laga satu negara ini dimenangkan oleh Alfian/Annisa lewat pertarungan rubber game, dengan skor 21-18, 17-21, 21-12.
"Kunci kemenangan kami adalah bermain dengan tenang dan sabar. Kami juga lebih tahan di lapangan," kata Annisa yang dihubungi di Auckland. "Selain itu, kami bisa menjaga fokus dan konsentrasi di lapangan. Dari awal kami menerapkan permainan menyerang," Alfian menambahkan.
Sementara itu, gelar kedua Indonesia dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh. Pasangan yang baru saja diduetkan ini membuat kejutan dengan menumbangkan unggulan kedua, Chen Hung Lin/Lu Chia Pin (Taiwan), dengan skor 15-21, 23-21, 21-11.
"Cukup mengejutkan juga, kami ternyata bisa mengalahkan pemain yang lebih diunggulkan. Apalagi Chen merupakan pemain yang lebih senior dari kami," ujar Kevin kepada Badmintonindonesia.org.
"Di gim kedua kami sudah tahu cara menghadapi lawan. Kemenangan di game kedua membuat kami makin percaya diri di gim ketiga. Lawan terutama Lu, terlihat di bawah tekanan dan tak bisa berkembang," tambah Kevin.
Dengan hasil ini, Alfian/Annisa dan Kevin/Selvanus berhasil mendulang dua gelar dalam waktu sebulan. Dua minggu lalu, kedua pasangan ini juga naik podium juara di ajang Vietnam International Challenge 2014.
"Puji syukur kita panjatkan bisa merebut dua gelar lagi dari kejuaraan New Zealand Grand Prix 2014. Selamat kepada Alfian/Annisa dan Kevin/Selvanus atas gelar juara yang berhasil diraih" komentar Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.

"Setelah minggu lalu pemain pelatnas prestasi ganda campuran mencetak all Indonesian final di Singapore Open Super Series, kini giliran pemain potensi yang juga mengamankan gelar untuk Indonesia di New Zealand Grand Prix. Sebuah prestasi cemerlang kembali ditunjukkan tim ganda campuran. Semoga pencapaian ini dapat memberi semangat teman-teman di sektor lainnya," ungkapnya.

"Di ganda putra, meskipun Kevin/Selvanus baru dipasangkan dan tidak diunggulkan, mereka mampu menunjukkan kualitas permainan dan semangat juang yang tinggi hingga mengalahkan unggulan kedua," ucap Gita.
Sementara itu, Taiwan dan Jepang masing-masing juga memastikan gelar juara di nomor tunggal putra dan tunggal putri di turnamen berhadiah total 50 ribu dollar AS ini.
Berikut hasil pertandingan babak final New Zealand Grand Prix 2014:
Tunggal Putri
Nozomi Okuhara (JPN) vs Kana Ito (JPN) dengan skor 21-15, 21-3
Tunggal Putra
Hsu Jen Hao (1/TPE) vs Tzu Wei Wang (6/TPE) dengan skor 9-21, 12-21
Ganda Campuran
Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika (INA) vs Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti (INA) dengan skor 21-18, 17-21, 21-12
Ganda Putri
He Tian Tang/Renuga Veeran (4/AUS) vs Shizuka Matsuo/Mami Naito (JPN) dengan skor 21-13, 10-21, 21-18
Ganda Putra
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh (INA) vs Chen Hung Ling/Lu Chia Pin (2/TPE) dengan skor 15-21, 23-21, 21-11


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

     Pada dasarnya kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi ketika kita berbicara seringkali kita tidak mengikuti kaidah/aturan dari tata bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi sehari-hari. kita sering menggunakan tata bahasa yang salah, sehingga bermula dari kesalahan-kesalahan tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan dan hal tersebut menjadi membudaya dan dibenarkan penggunaan dalam keseharian. Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk saling mengingatkan agar menggunakan kaidah tata bahasa yang baik dan benar.

3.2 SARAN

      Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan baik dari Dosen Mata Kuliah ini maupun dari Mahasiswa. Selain itu kami harapkan kepada pembaca agar bisa menjadikan makalah ini sebagai bahan bacaan yang tujuannya ingin memahami Tata Bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar