1. Faktor internal meliputi :
a. Motivasi
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (1 991 : 184) adalah :
“The driving force within individual that impuls then to action ‘‘ Yang
artinya : kekuatan penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk
bertindak atau melakukan kegiatan. Kekuatan penggerak tersebut diakibatkan oleh
rasa ketegangan yang merupakan hasil dari akibat tidak terpenuhinya kebutuhan.
Setiap manusia secara pribadi baik secara sadar maupun tidak sadar akan
berusaha untuk mengurangi rasa ketegangan melalui tingkah laku mereka dalam
memenuhi kebutuhannya dan sekaligus untuk mengurangi rasa ketegangan mereka.
Seseorang akan mencoba memuaskan kebutuhan yang pertama seperti makan, minum
dan tempat tinggal Apabila kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi, barulah ia
akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang lain .
Hirarki- kebutuhan menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh
Kotler (1993:43-56), adalah sebagai berikut :
1.Kebutuhan fisiologis, misalnya; makan, minum, tempat
tinggal dan sebagainya.
2.Kebutuhan akan keselamatan, misahya; perlindungan dari bahaya, ancaman, perasaan aman dan lain sebagainya
2.Kebutuhan akan keselamatan, misahya; perlindungan dari bahaya, ancaman, perasaan aman dan lain sebagainya
3.Kebutuhan sosial, misalnya; perasaan menjadi anggota
lingkungan, cinta kekeluargaan, kesenangan, pengakuan orang lain atau kelompok.
4.Kebutuhan akan penghargaan, misalnya; harga diri, status dan reputasi.
5.Kebutuhan pernyataan din, misalnya; pengembangan dan perwujud diri, penyelesaian pekerjaan dan kreatifitas.
4.Kebutuhan akan penghargaan, misalnya; harga diri, status dan reputasi.
5.Kebutuhan pernyataan din, misalnya; pengembangan dan perwujud diri, penyelesaian pekerjaan dan kreatifitas.
b. Persepsi
Persepsi menurut Kotler (1993:240) adalah : “Proses dimana
seseorang memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini”.
Faktor utama dalam persepsi yaitu:
1.Stimulus faktor Yaitu faktor yang merupakan sifat fisik
suatu obyek seperti ukuran, warna dan ketajaman.
2.Individual faktor. Yaitu faktor yang merupakan sifat-sifat
individual yang tidak hanya meliputi proses, tetapi juga pengalaman
diwaktu yang lampau pada hal yang sama. Dalam keadaan yang sama, persepsi
seseorang terhadap produk dapat berbeda dengan persepsi orang lain.
c. Sikap
Sikap menurut Kotler dan Armstrong (1997:173) adalah : “Evaluasi,
peranan dan kecenderungan seseorang yang konsisten menyukai atau
suatu objek atau gagasan”. Sikap konsumen berdasarkan pada pandangan terhadap
proses belajar baik dari pengalaman ataupun orang lain. Sikap setiap orang
berbeda-beda menurut bagaimana cara seseorang memandang atau
menilai sesuatu dan diharapkan bahwa sikap seseorang dapat
menentukan prilaku dari orang tersebut dan dari sikap seseorang juga
diharapkan dapat mengetahui cara berpikir seseorang yang dipengaruhi
tingkat pmdidikannya.
Sikap menurut Winardi (I 991 : 135) adalah : “Suatu keadaan
mudah terpengaruh yang dipelajari untuk bereaksi dengan cara
yang positif atau positif secara konsisten sehubungan dengan obyek
tertentu”. Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh
seseorang melalui pengalaman masa lalu dan hubungan dengan
kelompok acuan mereka (keluarga dan kelas sosial).
d. Kepribadian
Kepribadian menurut Swastha dan Handoko (1997:170) adalah :
“Karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang
respomya terhadap lingkungan yang relatif konsisten “. Kepribadian seseorang
dapat dikatakan sama seperti percaya diri, menghargai sesama, bersifat sosial,
berjiwa romantis dan sebagainya
e. Belajar
Belajar menggmbarkan perubahan dalam perilaku seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku
manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. Menurut Swastha dan
Handoko (1 987:84) definisi belajar adalah : “Belajar adalah
perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai basil akibat adanya
pengalaman perubahan-perubahan perilaku tersebut, bersifat tetap atau permanen
dan bersifat iebih fleksibel.
2. Faktor eksternal meliputi :
a. Keluarga
Keluarga terdiri dari keluarga inti ditambah dengan orang-orang
yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek,
paman, bibi, dan menantu
b. Kelas Sosial
Pengertian kelas sosial menurut Kotler (1993:225) adalah :
“Bagian yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang
tersusun secara hirarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan
prilaku yang sama” Lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan
sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan
sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Alasan yang
digunakan bagi tiap-tiap masyarakat berbeda-beda, ada yang berdasarkan pada
keturunan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain.
c. Kebudayaan
Kebudayaan menurut Kotler ( 1990: 179) adalah : “Faktor
penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar.” Mempelajari
perilaku konsumen sama artinya dengan mempelajari perilaku manusia, sehingga
perilaku konsumen dapat juga ditentukan oleh kebudayaan, yang tercermin pada
cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam memilih bermacam-macam produk di pasar.
d. Kelompok Referensi
Kelompok referensi menurut Kotler dan Armstrong
(1997:161) adalah : “Kelompok -kelompok yang memiliki
pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan
prilaku seseorang.” Kelompok referensi mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen
dalam bertingkah laku Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar
pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok
tersebut baik prilaku fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi
ini antara lain; serikat buruh, team olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan
lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar