1. Henry Assael
Henry Assael (1992) menyatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen adalah stimuli pemasaran atau di sebut juga
strategi pemasaran. Dalam hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen
dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan sebagainya.
Selanjutnya, pemasar harus mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan
dengan melihat respons konsumen untuk memperbaiki strategi pemasaran di masa
depan.
2. Kotller
Menurut Philip Kottler (1997 : 153) beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen antara lain :
A.Faktor Budaya
Faktor ini terdiri dari : agama, bangsa, ras, daerah
geografis, kelas sosial. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap perilaku
pembeli karena faktor inilah yang membentuk dan membesarkan bagaimana seseorang
mempelajari nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui proses
sosialisasi.
B.Faktor Pribadi
Faktor ini merupakan faktor yang berada dalam diri si
konsumen. Bagaimana keadaan usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sebuah produk.
C.Faktor Psikologi
Motivasi
Teori motivasi Maslov. Maslov berusaha untuk
menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu pada
waktu-waktu tertentu. Maslov berpendapat bahwa kebutuhan manusia tersusun oleh
hierarki, mulai dari kebutuhan yang paling mendasar yaitu kebutuhan fisik,
kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, sampai kebutuhan akan
pengaktualisasian diri.
Persepsi
Proses penyaringan
rangsangan dalam membentuk persepsi seseorang ditentukan oleh:
-Orang lebih mungkin memperhatikan rangsangan yang berhubungan
dengan kebutuhannya saat ini.
-Orang lebih mungkin memperhatikan rangsangan yang
antisipasi.
-Orang lebih mungkin memperhatikan rangsangan dengan
devisiasi yang besar dibandingkan dengan ukuran rangsangan yang normal.
3. Howard-Sneth
Model Horward-Sheth untuk Perilaku Pembelian Konsumen
Model ini dibuat oleh John. A. Howard pada tahun 1963 dan
pada tahun 1969 dipublikasikan bersama Jagdish N. Sheth, sehingga model ini
dikenal dengan model Howard-Sheth..
Model ini dapat digunakan untuk membantu menerangkan dan
memahami perilaku konsumen meskipun tidak bisa digunakan untuk meramalkannya
secara tepat. Model ini berisi empat elemen pokok, yaitu:
1. input (ransangan/stimuli)
Merupakan dorongan (stimuli) yg ada dlm lingkungan konsumen
terdiri dari dorongan komersial dari pemasar dan dorongan sosial. Dorongan
komersial adalah dororngan signifikaatif yang berupa merek dan stimuli simbolik
yang berhubungan dengan kegiatan periklanan perusahaan. Dorongan sosial adalah
komunikasi dari mulut kemulut yang terjadi dalam keluarga, kelas sosial, dan
kelompok referensi, yang merupakan input yang sangat efektif untuk sebuah
keputusan pembelian.
2. Susunan hipotesis (hypothetical construk)
Susuanan hipotesis adalah proses intern konsumen yg
menggambarkan proses hubungan antara input dan output pembelian. Susunan
hipotesis ini berdasarkan sejumlah teori belajar dan teori kesadaran. Susuan
hipotesis terdiri dari dua bagaian:
a. susunan pengamatan (perceptual contruct) terdiri
dari perhatian yg dipengaruhi oleh kedwiartian yg mendorong (stimulus
ambiquity) dan sikap, bias pengamatan dan penyelidikan konsumen.
b. Susunan balajar (learning construct) yg terdiri
dari motif,pemahaman merek, criteria pemilihan, maksud /tujuan untuk membeli,
keyakinan dan kepuasan
3. Output (respon variables)
Model Howard-Sheth menghasilkan output yang berupa keputusan
untuk membeli. Tujuan adl kecenderungan konsumen unt membeli merek yg paling
disukai. Sikap mrp penilai konsumen ttg kemampuan merek memuaskan kebutuhan.
Pemahaman merek adl sejumlah informasi yg dimiliki konsumen tnt suatu produk
tnt. Perhatian adl tanggapan thd informasi yg masuk. Apa yang dikemukanakan
oleh Howard-Sheth hampir serupa dengan dengan model AIDA (attention,
interest, desire, dan action) dalam iklanan.
4. Variable-variabel exsogen (exogenous variables)
Variabel-variabel eksogen turut mempengaruhi perilaku
konsumen meskipun pengaruhnya tidak begitu besar. Variabel-variabel eksogen
dalam model ini adalah:
- pentingnya pembelian
- sifat kepribadian status keuangan batas waktu (mendesak
tidaknya)
- faktor sosial dan organisasi
- kelas sosial
- kebudayaan
4. Engle. Kollat dan Bleckwell
Model ini menggambarkan dengan
jelas bagaimana seseorang melakukan pembelian, mulai timbulnya kebutuhan sampai
akhir pembelian yaitu penilaian setelah pembelian. Model ini didasarkan pada
proses pengambilan keputusan konsumen.
Tahap dasar dari proses pembelian
menurut model ini adalah:
(1) motivasi, (2) pengamatan, (3) proses belajar.
Kemudian diteruskan dengan pengaruh dari kepribadian, sikap dan perubahan sikap
bekerja bersama pengaruh aspek sosial dan kebudayaan setelah itu samapailah
pada tahap proses pengambilakan keputusan konsumen.
Enggel, Kollat dan Black Well
mengatakan bahwa mempelajari perilaku konsumen adalah hampir sama dengan
mempelajari perilaku manusia.
5. Nicosia
Model Perilaku Konsumen dari Nicosia
Anggapan dari model ini adalah bahwa konsumen belum
mempunyai perjalanan langsung tentang produk tertentu atau merek tertentu.
Bidang satu merupakan aliran misi dari perusahaan
(periklanan produk) yang diterima dan dicerna oleh konsumen. Kegiatan bidang
satu meliputi dua sub bidang yaitu;
(1) meliputi atribut-atribut perusahaan dan
produknya, karakteristik media, sasaran yang dituju dan lain-lain. (2) faktor-faktor
lingkungan, karakteristik kepribadian, dan faktor kesadaran yang mempengaruhi
penerimaan misi tersebut.
Bidang dua adalah aliran pencarian data yang meliputi
percaarian data internal dan eksternal. Perncarian data internal berhubungan
dengan pengenalan konsumen terhadap produk atau merek. Pencarian eksternal
berhubungan dengan
informasi-informasi yang didapat
dari lingkungan baik perusahaan, keluarga maupun keleompok kerja.
Bidang tiga merupakan berupahan
yang mungkin terjadi dari motivasi menjadi kegiatan untuk membeli. Jika
pembelian terjadi, bidang em pat adalah kegiatan konsumen untuk menyimpan dan
mempergunakan produk tersebut.
6. Andreasen
Model Andarieasen dibangun dari
konsepsi-konsepsi tentang formasi sikap dan perubahannya dalam psikologi
sosial. Kunci perubahan sikap ditetntukan oleh berbagai macam jenis informasi.
Model ini menjelaskan seluruh proses dari rangsangan-rangsangan sampai dengan
hasilnya yang berupa perilaku, semua itu terkandung dalam siklus pemrosesan
informasi yg terdiri empat tahap yaitu: input berupa rangsangan (stimuli),
pengamatan (perception) dan penyaringan, perubahan-perubahan sifat, serta macam
hasil yang mungkin terjadi
Titik pusat model Andarieasen adalah pada
formasi sikap dan perubahan sikap. Perubahan cara pengamatan konsumen terhadap
produk perusahaan dapat dilakukan dengan mempengaruhi sikap melalui jaringan
produk dan komunikasi perusahaan.
7. Clawson
Model ini didasarkan pada teori bentuk dan teori bidang.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh hasil konflik psikologis dalam berbagai
situasi. Konsumen individu mengumpulkan valensi-valensi positif dan negatif
dari suatu produk yang hendak dibeli. Terjadinya pembelian merupakan hasil
bahwa valensi-valensi positif yg lebihh besar daripada valensi negatif. Nilai
masing-msing valensi tersebut tidak tetap dan tidak bebas dari pengaruh ruang
individu. Kebutuhan akan suatu produk timbul dan dipengaruhi oleh ruang hidup individu
yaitu tempat, waktu, dan sebagainya.
8. Model Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Ada lima hirarki kebutuhan yaitu; fisiologis, keselamatan,
cinta, penghargaan. dan aktualisasi diri. Maslow menekankan adanya suatu
hirarkhi kebutuhan, dimana kebutuhan yang lebih tinggi akan dipenuhi seterlah
kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi terlebih dahulu.
Hirarkhi kebutuhan menurut Maslow adalah sebagai berikut :
1. kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, perumahan,
dan sebagaimnya
2. kebutuhan akan keselamatan, yaitu perlindungan dari
bahya, ancaman, dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3. kebutuhan milik dan kecintaan, misalnya kepuasan sebagai
anggota keluarga dan kelompok, kesenangan, kepuasan dalam menjalin hubungan
dengan orang lain dan sebagainya.
4. kebutuhan akan penghargaan, misalnya reputasi, prestise,
kehormatan diri, kebutuhan akan status dan kedudukan dan sebagainya.
5. kekbutuhan akan kenyataan diri, mislanya penyelesaian
pekerjaan sendiri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi
diri dan sebagainya.
Maslow menggunakan hirarkhi kebutuhan ini sebagai dasar
penelitian untuk menentukan bagaiman tingkatan kebutuhan ini berkaitan dengan
perilaku manusia. Intinya seseorang akan melakukan pembelian untuk memenuhi
suatu kebutuhannya kalau kebutuhannya yang lebih rendah telah terpenuhi. Dengan
kata lain orang tidak akan membeli produk untuk pemenuhan kebutuahan akan
keselamatan kalau kebutuahan fisiologis/kebutuhan pokoknya terpenuhi.
9. Model Markov
Model Markov meneliti perilaku pemilihan merek suatu produk.
Model ini menyebutkan bahwa hanya pemilihan merek pada pembelian terakir yang
mempengaruhi pemilihan merek pembelian sekarang.
10. Model Perilaku Pembelian Industri
Perusahaan yang menghasilkan barang industri perlu mengetahu
bagaimana perilaku pembelian industri. Keberhasilan kegiatan pemasaran
industrial sering kali tergantung pada masalah seberapa jauh pemasar dapat
memahami proses pembelian, termasuk didalamnya adalah :
(a) identifikasi wewenang dalam pembelian
(b) penyusunan kriteria keputusan
(c) penyusunan prosedur untuk evaluasi dan pemilihan
supplier
proses pembelian barang industri jauh lebih kompleks dari
pada barang konsumsi, hal ini disebabkan karena banyaknya aktor yang terlibat
dalam pengambilan keputusan pembelian maupun sifat dari barang industri itu
sendiri yang biasanya secara teknis lelebihih kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar